Tekanan Darah Rendah: Kapan Perlu Khawatir dan Bagaimana Mengatasinya?

Pada tahun 2025 ini, fokus perhatian kesehatan seringkali tertuju pada tekanan darah tinggi (hipertensi). Namun, Tekanan Darah Rendah (hipotensi) juga merupakan kondisi yang perlu dipahami, terutama kapan ia bisa menjadi tanda bahaya dan bagaimana langkah penanganannya. Meskipun seringkali dianggap tidak berbahaya, hipotensi dapat menyebabkan gejala yang mengganggu aktivitas sehari-hari dan pada beberapa kasus, bisa menjadi indikator adanya masalah kesehatan yang lebih serius.

Secara umum, Tekanan Darah Rendah didefinisikan sebagai tekanan darah di bawah 90/60 mmHg. Penting untuk diingat bahwa tidak semua orang dengan angka ini akan mengalami gejala. Bagi sebagian orang, tekanan darah rendah adalah normal dan tidak menimbulkan masalah. Namun, Anda perlu khawatir jika hipotensi disertai dengan gejala seperti pusing atau kliyengan, terutama saat berdiri tiba-tiba (ortostatik hipotensi), pingsan, mual, pandangan kabur, kelelahan ekstrem, kulit pucat dan dingin, napas pendek dan cepat, atau bahkan kebingungan. Gejala-gejala ini menunjukkan bahwa organ-organ tubuh tidak mendapatkan suplai darah yang cukup.

Berbagai faktor dapat menyebabkan Darah Rendah. Dehidrasi adalah penyebab umum, terutama saat cuaca panas atau setelah berolahraga intens. Kondisi medis tertentu seperti perdarahan internal, infeksi berat (sepsis), gangguan jantung (gagal jantung, bradikardia), masalah endokrin (gangguan tiroid atau adrenal), kekurangan nutrisi (anemia), atau reaksi alergi parah (anafilaksis) juga bisa menjadi penyebab. Beberapa jenis obat-obatan, termasuk diuretik, obat jantung tertentu, dan obat antidepresan, juga dapat menurunkan tekanan darah sebagai efek samping.

Untuk mengatasi Tekanan Darah Rendah, langkah pertama adalah mengidentifikasi penyebabnya. Jika penyebabnya adalah dehidrasi, meningkatkan asupan cairan, termasuk air dan minuman elektrolit, seringkali cukup membantu. Konsumsi makanan yang lebih sering dalam porsi kecil, dan mungkin sedikit peningkatan asupan garam (setelah berkonsultasi dengan dokter) juga bisa membantu. Pada beberapa kasus, dokter mungkin akan menyarankan penggunaan stoking kompresi untuk membantu sirkulasi darah di kaki. Perubahan gaya hidup seperti menghindari berdiri terlalu lama, bangun secara perlahan dari posisi duduk atau berbaring, dan berolahraga ringan secara teratur juga dapat membantu. Jika hipotensi disebabkan oleh kondisi medis serius atau obat-obatan, penanganan medis lebih lanjut oleh dokter ahli jantung atau penyakit dalam, adalah wajib. Catat gejala dan kapan ia muncul, misalnya setiap hari Senin sore, untuk membantu dokter membuat diagnosis yang akurat.