Otak adalah pusat kendali tubuh, mengelola segalanya mulai dari pernapasan hingga pemikiran kompleks. Agar dapat berfungsi optimal, otak membutuhkan pasokan energi yang konstan, dan energi ini sebagian besar berasal dari karbohidrat. Ya, berkat karbohidrat otak kita dapat bekerja dengan cerdas, mendukung fungsi kognitif seperti memori, konsentrasi, dan kemampuan belajar. Memahami mengapa berkat karbohidrat otak tetap tajam adalah kunci untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan produktivitas harian. Pada hari Selasa, 10 September 2024, dalam seminar neurologi di sebuah universitas terkemuka di Jakarta, seorang pakar saraf menekankan bahwa glukosa adalah “makanan” utama bagi neuron otak.
Fungsi utama karbohidrat untuk otak adalah sebagai penyedia glukosa. Ketika kita mengonsumsi makanan berkarbohidrat, tubuh memecahnya menjadi glukosa yang kemudian diserap ke dalam aliran darah. Glukosa inilah yang menjadi sumber energi primer bagi sel-sel otak (neuron). Otak adalah organ yang sangat “haus” energi; meskipun hanya menyumbang sekitar 2% dari berat badan, ia mengonsumsi sekitar 20% dari total energi tubuh. Tanpa pasokan glukosa yang stabil, otak tidak dapat berfungsi dengan baik, yang dapat menyebabkan gejala seperti brain fog, sulit berkonsentrasi, pusing, bahkan perubahan suasana hati. Sebuah studi yang dipublikasikan di Journal of Cognitive Neuroscience pada 17 Mei 2025 menunjukkan bahwa penurunan kadar glukosa darah dapat mengurangi kecepatan pemrosesan informasi otak hingga 15%.
Agar otak tetap cerdas berkat karbohidrat, penting untuk memilih jenis karbohidrat yang tepat. Karbohidrat kompleks, seperti yang ditemukan dalam biji-bijian utuh (nasi merah, gandum utuh), ubi jalar, sayuran, dan polong-polongan, adalah pilihan terbaik. Jenis karbohidrat ini dicerna secara perlahan, memastikan pelepasan glukosa ke aliran darah berlangsung stabil dan bertahap. Pelepasan energi yang konsisten ini menjaga kadar gula darah tetap seimbang, sehingga otak mendapatkan pasokan glukosa yang stabil sepanjang hari. Sebaliknya, karbohidrat sederhana (gula, makanan olahan) menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat diikuti penurunan drastis, yang dapat mengakibatkan kelelahan mental dan sulit fokus.
Dengan demikian, peran karbohidrat dalam mendukung fungsi kognitif dan menjaga otak tetap cerdas sangatlah vital. Berkat karbohidrat yang cukup dan berkualitas, kita dapat memastikan otak memiliki energi yang dibutuhkan untuk berpikir, belajar, dan mengingat secara optimal. Jadi, prioritaskan karbohidrat kompleks dalam diet harian Anda untuk menjaga kesehatan otak dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.