Munculnya Sariawan Tanpa Nyeri: Tanda Lupus yang Tak Boleh Diabaikan

Munculnya sariawan yang tidak nyeri atau luka di dalam mulut atau hidung, yang seringkali persisten atau kambuh, juga merupakan salah satu gejala lupus yang perlu diwaspadai. Berbeda dengan sariawan biasa yang terasa sangat nyeri, luka pada penderita lupus ini seringkali tidak menimbulkan rasa sakit yang signifikan. Karakteristik ini membuat gejala tersebut mudah terlewatkan, namun merupakan indikator penting adanya aktivitas penyakit autoimun di dalam tubuh.

Luka di mulut atau hidung pada penderita lupus terjadi karena sistem kekebalan tubuh yang menyerang selaput lendir sehat di area tersebut. Munculnya sariawan ini dapat berupa lesi kecil berwarna merah atau putih, seringkali di langit-langit mulut, pipi bagian dalam, gusi, atau bahkan di dalam hidung. Meskipun tidak nyeri, luka ini bisa persisten selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, dan seringkali kambuh secara berulang.

Pentingnya mengenali munculnya sariawan tanpa nyeri sebagai gejala lupus terletak pada sifatnya yang sering diabaikan. Pasien mungkin menganggapnya sebagai sariawan biasa yang akan sembuh dengan sendirinya. Namun, jika sariawan tersebut tidak kunjung sembuh, berulang, dan tidak terasa nyeri, hal itu harus menjadi lampu merah untuk mencari evaluasi medis lebih lanjut, terutama jika disertai gejala lain dari lupus.

Munculnya sariawan ini juga dapat menjadi salah satu kriteria diagnostik lupus yang penting. Dokter akan mempertimbangkan keberadaan lesi oral atau nasal yang persisten dan tidak nyeri sebagai bagian dari gambaran klinis lupus. Informasi detail mengenai frekuensi, durasi, dan lokasi sariawan sangat membantu dokter dalam menegakkan diagnosis yang akurat, sehingga penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan tepat.

Selain munculnya sariawan ini, penderita lupus seringkali mengalami gejala lain seperti kelelahan parah, nyeri dan pembengkakan sendi, ruam merah khas kupu-kupu, kerontokan rambut yang tidak biasa, serta demam ringan yang tidak jelas penyebabnya. Kombinasi dari gejala-gejala ini harus mendorong seseorang untuk segera berkonsultasi dengan reumatologis atau dokter spesialis yang relevan.

Penanganan munculnya sariawan pada lupus biasanya melibatkan obat-obatan untuk mengendalikan peradangan sistemik yang mendasari penyakit tersebut. Kortikosteroid topikal atau obat antimalaria dapat digunakan untuk meredakan luka. Selain itu, menjaga kebersihan mulut yang baik dan menghindari iritasi lokal juga penting untuk mencegah perburukan sariawan dan meminimalisir risiko muncul kembali.