Mengenal Ebola: Penyakit Virus Mematikan dengan Potensi Wabah Serius

Penyakit Virus Ebola (EVD), atau yang lebih dikenal sebagai Ebola, adalah penyakit langka namun mematikan yang disebabkan oleh virus Ebola. Virus ini pertama kali diidentifikasi pada tahun 1976 di dekat Sungai Ebola di Republik Demokratik Kongo. Ebola dapat menyebabkan demam berdarah parah pada manusia dan primata lain. Memahami cara penularan, gejala, tingkat kematian yang tinggi, serta upaya pencegahan dan pengendalian wabah sangat krusial untuk melindungi kesehatan masyarakat global.

Cara Penularan dan Penyebaran Virus Ebola

Virus Ebola ditularkan kepada manusia melalui kontak langsung dengan darah, sekresi (seperti urin, air liur, muntah), organ, atau cairan tubuh lain dari hewan yang terinfeksi, seperti kelelawar buah (yang dianggap sebagai reservoir alami virus), kera, dan antelop hutan yang sakit atau mati. Penularan dari manusia ke manusia dapat terjadi melalui kontak langsung dengan cairan tubuh orang yang sakit atau meninggal akibat Ebola, serta melalui benda-benda yang terkontaminasi cairan tersebut (seperti jarum suntik atau pakaian). Petugas kesehatan dan keluarga yang merawat pasien Ebola memiliki risiko infeksi yang lebih tinggi jika tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) yang tepat.

Gejala Ebola yang Progresif dan Parah

Gejala Ebola biasanya muncul secara tiba-tiba antara 2 hingga 21 hari setelah terpapar virus. Gejala awal mungkin tidak spesifik dan meliputi:

  • Demam
  • Kelelahan parah
  • Nyeri otot
  • Sakit kepala
  • Sakit tenggorokan

Seiring waktu, gejala akan berkembang menjadi lebih parah dan dapat meliputi:

  • Muntah dan diare (seringkali berdarah)
  • Nyeri perut
  • Ruam
  • Gangguan fungsi hati dan ginjal
  • Perdarahan internal dan eksternal (pada beberapa kasus)

Tingkat kematian akibat Ebola sangat tinggi, berkisar antara 25% hingga 90% tergantung pada jenis virus, kualitas perawatan, dan kondisi kesehatan pasien.

Pencegahan dan Pengendalian Wabah Ebola

Mengingat tingginya tingkat kematian dan potensi penyebaran yang cepat, pencegahan dan pengendalian wabah Ebola memerlukan tindakan yang ketat dan terkoordinasi:

  • Pengawasan dan Deteksi Dini: Sistem pengawasan kesehatan masyarakat yang kuat sangat penting untuk mendeteksi kasus Ebola sedini mungkin dan mencegah penyebaran lebih lanjut.
  • Isolasi dan Perawatan Pasien: Pasien yang terinfeksi Ebola harus segera diisolasi dan dirawat oleh petugas kesehatan yang terlatih dengan menggunakan APD lengkap untuk mencegah penularan.